Sabtu, 15 Desember 2012

POLISI SAHABAT ANAK









Dalam rangka mengisi kesenjangan waktu disaat dewan guru sibuk merampungkan buku laporan pendidikan ,para murid asyik bermain dan belajar  tentang tertib berlalu lintas bersama  para Polisi dari DITLANTAS POLDA Jateng.
Hari itu....Kamis tanggal 13 Desember 2012 SD 2 Singorojo tiba tiba menjadi riuh gempita dengan hadirnya serombongan polisi dengan mengendarai mobil patroli ditlantas dan Polsek Singorojo yang beriringan,dalam rangka program POLSANAK(Polisi Sahabat Anak)
Anak-anak dan dewan guru menyambut mereka penuh kegembiraan dan ceria.Lagu disini senang disana senang melantun saat rombongan memasuki halaman sekolah.Senyum manis yang bersahabat tersungging di wajah para polisi itu.Bukan wajah seram menakutkan seperti apa yang dibayangkan para siswa sebelumnya.
Ada yang menarik dari rombongan itu,yaitu ada dua Polwan yang cantik cantik menyapa para siswa.
Ketika memasuki ruangan yang telah disediakan..kami menyambut dengan ucapan selamat datang.Usai break sebentar sekedar minum air putih,tim segera memasuki ruangan kegiatan.Banyak sekali materi yang diberikan,seperti rambu lalu lintas,tatatertib lalu lintas dengan memakai  peraga yang menarik perhatian siswa.Dengan duduk dilantai,para siswa sangat menikmati sekali kegiatan yang sedang berlangsung.Kadang terdengar derai tawa mereka dari ruang kantor guru,barangkali para Polisi sangat pandai melucu agar siswa tidak bosan.
Terima kasih Polisi....kami tidak akan melupakan jasa baikmu.....
Terima kasih Polisi...semoga kami dapat tertib berlalu lintas 
Selamat bekerja...semoga Allah menyertai perjuanganmu dalam mendidik anak anak bangsa untuk selalu mematuhi tata tertibberlalu lintas...

Minggu, 09 Desember 2012

SEJARAH HARI IBU


Hari Ibu…
Assalamualaikum Wr Wb..
Ketika mendengar Hari Ibu, apa yang ada di benak kita? Ya, pasti yang langsung dingat adalah tanggalnya. 22 Desember, ditetapkan sebagai Hari Ibu di Indonesia.

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien,Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.
Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.